Awal yang menentukan. Hashiri dase hashiri dase asu wo mukae ni yukou.. kimi dake no oto wo kikasete yo zenbu kanji teru yo.. tomenaide tomenaide…klik, “ooh lagi di Lobby,ok!” Mio menerima pesan singkat dari Maki dengan ringtone Happiness-Arashi yang terdengar sangat berlebihan. Mio segera ke Lobby…”Maki-chan, posisi!!?, aku gak liat kamu di Lobby?” sambil menggenggam ponselnya, Mio sedikit emosi dan bingung, secara dia gak pake kaca mata or softlense, dimata Mio sekarang ada puluhan orang dengan wajah yang sama…menyedihkan sekali…

“Sorry…kita udah di kafe…hehehe langsung kesini aja ya, kita tunggu” dengan entengnya Maki menjawab telephone dari Mio. Akhirnya Mio pun menuju kafe dengan nafas yang sedikit tersengal-sengal. Nuansa di kafe seperti biasanya, tetap ramai pengunjung, asap dimana2, dan monopoli kaum lelaki. Sesampainya di kafe dan bertemu teman2nya, gak ada satu kata pun yang terlontar dari mulut Mio selain senyum bahagia. “Maaf ya Mio, kita baru keluar kelas” sapa Aya dengan suara khasnya. “Ok2 daijoubu desu” jawab Mio percaya diri. “Apaan tuh daijoubu?” celetukan Rika yang membuat semua orang bertanya2 kepada penulis [sebenernya tokoh2 ini beneran orang Jepang atau bukan? Daijoubu aja gak tau hehe… namun terlepas dari itu semua, nikmati aja ceritanya (alibi mode on)]. “ Daijoubu itu artinya gak masalah Rika-chan” dengan sangat bijak Mio memberi tau Rika. “i-wow” serangan jawaban khas Rika.

“Yupp, kita mulai aja ya sekarang, rencananya kita kan mau bikin suatu komunitas yang dapat menampung apresiasi kita tentang negeri sakura, iya kan?” diplomatis sekali bahasa yang dilontarkan Mio ke teman2nya. “Gimana dengan SMS yang aku kasih kemarin, ada tanggapan gak mengenai nama dari komunitas kita?” dengan serius Mio bertanya kepada ketiga “kohai”nya. “Ada Mio-san” jawab Maki yang masih sangat formal memanggil Mio. “ Ada beberapa, aku sebutin ya, Yuki Club; Ichibanesia; Ichiban Club; Tomodachi Club; Tsukino Sekai, oiya Mio-san, temen aku juga ada yang semangat banget mau ikutan” kata Maki bersemangat. “ Siapa Maki-chan?” Tanya Mio penasaran. “Namanya Hiroshi, panggilannya Hiro” jawab Maki. “ iya tuh bener si Hiro mau ikutan katanya” Rika menambahkan. “ Hiro yang mana sih? Aku kenal gak?” Tanya Mio tambah penasaran. “ Yang kemaren itu loh Mio-san, pas ketemu di kafe yang dia bilang pinjem film Koizora aku” jawab Aya. “ ooh itu yang namanya Hiroshi, baguslah nanti kita cari lagi member yang lain, ok, kembali ke topik rapat kali ini. Gimana kalo namanya Tomodachi Club, kan Tomodachi artinya teman tuh, jadi biar gak terlalu kaku aja, nanti kalo gak sreg ditengah jalan bisa diganti, sementara pake nama itu gimana? Setuju gak?” kata Mio menjelaskan ke teman2nya. “ Ya udah, nama itu juga ok kok” kata Rika yang terlihat appreciate sambil mengunyah makanannya. “ Ok deal ya, terus visi misi kita apa nich?” Tanya Maki sambil mencatat.

“ Gimana kalo { watashitachi no yume wa nihon e ikimasu}” jawab Mio. “ Apaan tuh artinya?” untuk kedua kalinya Rika menanyakan pertanyaan yang seharusnya tidak ditanyakan karena dia orang Jepang, hehehe. “ Artinya, impian kita adalah pergi ke Jepang” jawab Mio..(aneh ya masa orang Jepang mimpinya pergi ke Jepang, bingung kan lo…hehe untuk kedua kalinya whatever lah, nikmatin aja ceritanya).

Setelah pembicaraan panjang berdurasi 1,5 jam dilakukan, akhirnya…” Tunggu sebentar, katanya si Hiro mau dateng hari ini, tapi kok udah aku SMS gak di bales2 ya” kata Maki heran. “ Tapi sebelumnya dia udah kasih tau kamu kan Maki?” Tanya Aya. “ Udah kok, dia bilang dia bisa dateng hari ini, mungkin masih di kantornya kali.” Jawab Maki dengan harap2 cemas.

Akhirnya mereka pun pergi meninggalkan kafe ke tempat selanjutnya setelah tercapai kesepakatan.

To be continued…

*Kohai = junior/adik kelas

created by : YA ^0^