Hajimemashite (はじめまして) Mina san, pasti udah pernah denger donk tentang Negara Jepang mulai dari manga, anime, dorama, musik, fashion, sampe kebudayaannya yang seabrek dan unik-unik. Ngomongin kebudayaan Jepang emang gak ada matinya, dari yang modern sampe yg tradisional gak kalah uniknya. Mungkin lebih seru kalo kita tau budaya jepang dari yang sehari-hari dulu kali ya.

(Greeting) Mengucapkan salam sangat penting bukan saja dalam budaya orang Jepang namun hampir dalam semua budaya lainya. Namun satu hal yang mengkin membedakannya adalah aturan salam dalam budaya Jepang yang lebih komplek dan beragam. Konnichiwa adalah salam yang paling umum dipakai, mirip kata hallo dalam pergaulan internasional. Di lingkungan keluarga yang sudah dekat sekalipun, aisatsu ini tetap harus dilakukan yang kadang menurut saya sedikit aneh. Seorang anak atau yang lebih muda harus menyapa yang lebih tua terlebih dahulu dengan salam lengkap "ohayou gozaimasu" ketika pagi hari, sedangkan pihak yang lebih tua cukup menjawab dengan "ohayo" saja. Ketika hendak tidur salam "oyasumi nasai" adalah wajib, sedangkan pihak yang lebih tua cukup menjawab "oyasumi" saja.

(Jabat tangan) Secara umum, ketika berinterksi dengan orang lain, kerabat dan terlebih dalam situasi formal atau bisnis biasanya salam dilakukan dengan membungkukkan badan. Saya yakin anda juga pasti tahu hal itu. Jabat tangan biasanya umum dilakukan oleh orang Jepang ketika berinteraksi dengan orang asing,. Namun dalam kondisi tertentu jabat tangan juga kadang diilakukan terutama dalam pertemuan informal dan kekeluargaan. Yang lazim adalah pihak yang lebih tua atau lebih tinggi jabatannya menjulurkan tangannya terlebih dahulu dan hal yang sebaliknya jarang terjadi.

(Terima Kasih dan Minta Maaf) Mengatakan terima kasih, tentu bukanlah hal yang sulit karena kitapun pasti sudah biasa melakukannya, namun ucapan terima kasih yang harus diulang lagi pada pertemuan berukutnya pada kasus yang sama, adalah hal yang mungkin aneh bagi kita namun hal ini umum mereka lakukan. Walaupun mungkin cara mereka berterimakasih yang sampai harus membungkukkan badan tidak harus kita tiru, setidaknya ketulusan kita mengucapkan terima kasih tampaknya lebih penting dan harus diperhatikan.

Untuk permintaan maaf, situasinya harus dilakukan dengan lebih serius lagi. Ada banyak kata dan terjemahan untuk satu kata "maaf" ini yang dipakai dan diucapkan dalam situasi dan kondisi yang berlainanan. Sumimasen, gomen, gomen nasai, gomencai, moshiwake nai dan moshiwake gozaimasen. Kata pertama dipakai untuk situasi umum, sedangkan kata terakhir dipakai untuk situasi formal dan serius. Keseriusan penggunaan kata maaf yang tidak boleh dilakukan dengan setengah hati kadang berakibat panjang, tampak beberapa kasus yang pernah saya jumpai. Pihak yang dianggap salah harus mengulang permintaan maafnya sekali lagi karena dianggap kurang serius atau setengah hati oleh pihak yang dirugikan dan hal itu dilakukan di depan banyak orang. Misalnya dalam kasus pelayanan buruk di rumah makan.

Untuk kasus yang sangat serius, apalagi sampai berujung kecelakaan fatal atau bahkan kematian, minta maaf dilakukan dengan membungkuk serendah bahkan tidak jarang sampai bersimpuh di atas lantai atau tanah.. Minta maaf dengan melakukan bunuh diri sebagai rasa penyesalan tertinggi kadang dianggap mulia oleh orang Jepang, khususnya di masa lalu.

Dikutip dari blog kotae

Comments (1)

On 4 Mei 2009 pukul 21.23 , 마리암 Pahn mengatakan...

Jepang emang keren..
budayanya santun, teknologinya canggih, komiknya 'ih, wow' (meminjam jargon seseorang..)